Kerinduan ...

Tiba-tiba saja aku merindukan masa-masa yang telah pergi
dengan Raflesia
atau ketika pergi mengaji di malam hari

Aku rindu berkumpul dengan orang-orang saleh
dengan kakak angkatku
ketika kami berbagi makanan
atau ketika dia mengingatkanku untuk bersama-sama melakukan salat malam

Aku rindu dengan teman-temanku
Dengan Herdi ketika kami berdebat
dengan Lilis, Nurul dan Sri ketika kami mengobrol sambil menunggu solat duhur
atau dengan Imas ketika kami bertengkar tentang suatu masalah

Taukah kau wahai yang aku rindukan
aku sangat rindu untuk dinasihati
rindu untuk diingatkan
bahkan rindu saat aku dimarahi karena aku keluar dari batas yang telah digariskan

Di tempat ini aku tak tau harus bagaimana
aku rindu itu semua
karena aku bukan lah pedang yang tajam
dan bukan pula garis yang lurus

dan Cinta?

Siluet sore ini indah sekali
karena cinta ada di tempat yang tak pernah aku kira
dan mereka menyanyikan nada-nada yang melelapkan

Cinta ada di sela-sela dedaunan
di antara gemerciknya air hujan
tapi bukan di antara panah-panah dari kedipan mata

Malam ini, seseorang membuatku berjanji untuk pergi
dan mencari dia dimanapun aku berjalan

Aku bukanlah batu yang benar
tapi hatiku saat ini bersama ketenangan

Kamu

Aku duduk ada kamu
ku berjalan ada kamu
di mataku, ... kamu
di do'a ku, ... kamu
di hatimu, ... aku?

Keheningan

Hari ini tidak ada waktu untuk berandai-andai
dia telah pergi
dan beberapa orang merindukannya

Ditepian kota dan dibalik tembok-tembok yang tinggi ini
ada yang merenung

Memandang dedaunan
dan hujan berbisik kepadanya
"dia telah usang ..."

Ketika Kau Menghilang

Benar saja semua itu cepat berlalu
ketika kau pergi
kenangan-kenangan yang pernah menjadi hari-hariku
mereka kini telah kembali

Hari ini begitu indah untuk dilewatkan
karena kesendirian adalah hal yang teramat menyenangkan

Ku berjalan-jalan di tanah ini
dan aku tak percaya kau begitu cepat menghilang
sore ini aku tak tau engkau dimana
tapi sekarang aku bisa tidur dengan nyenyak ...

Ada

Ada air yang mengalir
ada perasaan yang tertunda
kau
aku
dia
ia

(ku ulangi di purwakarta, 14 November 2007)