Aku membentuk tembok yang samar-samar
diantara kita
dan ku biarkan engkau berlalu
karena aku tak tau apa yang harus aku lakukan
setelah makan malam
: Lidah ini terlalu kelu untuk mengucapkan sesuatu yang kau harapkan
Aku mendengarkan apa saja yang kau katakan
karena itu terlalu berharga untuk dilewatkan
Dan ketika kau dengan sesuatu yang tak pernah aku inginkan
aku pergi
dan berharap kedamaian akan datang
(Jakarta, 05 Novembar 2007)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar